9 comments
Malam ini gue sejenak melupakan FR gue di pandeglang lol. Mumpung gue inget, jadi segera gue membuat Intermezzo di blog tercintah ini. Nah, Intermezzo-nya gue mau sharing seputar kisah jomblowan-jomblowati. Bukan kisah sih, tepatnya komentar mereka akan statusnya, hohoho.

Jomblo, dikhalayak muda itu adalah hal yang biasa. tapi kadang bikin resah. kok resah? ya resah aja, hari gini masih jomblo. Terkadang, rasa iri timbul ketika liat meja sebelah di warung bakso ada yang lagi suap-suapan, atau makan sambil tatap-tatapan dan senyum senyum terus . Lo yang lagi makan sendirian cuma bisa elus elus rambut, iye rambut tukang bakso, cih !

Nyuapin ayang dulu, yang jomblo jangan iri :p
Tapi bukan berarti jomblo itu menyedihkan lho, kadang jomblo juga pilihan. Nah mau tau apa alasannya milih jomblo? simak deh tulisan gue.

No comments
Hari Jumat, 29 Januari 2016

Sudah memasuki akhir perkuliahan di semester 2, Gue masih belum memiliki rencana bepergian jauh untuk mengisi liburan. Gue sudah berjanji dengan diri sendiri untuk meluangkan waktu demi liburan jauh dan mencari pengalaman baru. secara tidak sengaja, Gue mendapatkan kabar tentang Gerakan Banten Mengajar dari Qisti dan SUci yang menjadi penggerak di komunitas tersebut. Mereka menjelaskan, jika gue lolos, gue akan mengajar dilokasi yang katanya sih pelosok.

Diberika tugas ke lokasi yang belum pernah gue lihat sebelumnya adalah seperti mimpi. Membayangkan bagaimana keadaan desa yang nantinya akan gue tempatin bareng temen-temen gue. Gue sampai sibuk browsing soal desa kecil di ujung pulau Jawa ini. Tulis gue di search engine google : Kecamatan Cibitung, Pandeglang, keadaan sekolah disana dan sebagainya. Tentunya gue mendapatkan (nggak) banyak informasi yang mengulas keadaan disana. Mungkin karena nggak terlalu dikenal.

Sudah tidak heran lagi, jika gue mendapatkan foto tentang mirisnya pendidikan disana. Ke sekolah harus melewati jalur yang terjal dan berlumpur. Menyebrangi sungai dengan kayu seadanya. Ini kayaknya bakal jadi perjalan yang gila dan seru deh! sekaligus memperihatinkan tentunya. Gue semakin tidak sabar untuk bertemu dengan murid-murid polos disana yang masih semangat dalam menuntut ilmu. Gue melihat jelas diwajah mereka yang terpampang di media online.