(Explore 2D1N) Main Air di Curug Cipeteuy Plus Camping di Bukit Alesano Bogor

2 comments
Bukit Alesano Pagi Hari
Kuliah semester 6 itu memang sangat berat. Pusing sama banyak tugas. Deadline ini itu, ditambah dengan segala aktifitas luar kampus yang menyita waktu. Untungnya sih, gue nggak separah orang-orang yang suka teriak "aduh udah capek kuliah, pengen nikah aja. lamar adek dooong Bang" Huehehe. Tenang, gue sih nggak selebay itu sodara-sodarah.

Yup, kali ini gue mengajak Liza untuk bertualang bersama gue ke Bogor. Tepatnya bertualang ke bawah kaki Gunung Salak yang masih menyimpan keindahan alam yang belum terekspos seperti Puncak. Tau nggak sih? dibawah kaki gunung Salak banyak bangeeeeeet curug yang bisa dikunjungi. Maka jangan heran, kalo Bogor dicap sebagai Kota seribu curug, karena curugnya buanyak banget dan bagus juga pemandangannya.
Gue sama Liza sudah merencanakan keberangkatan kita untuk bertualang ke Bogor sekitar seminggu sebelumnya. Berdasarkan hasil riset yang gue temukan, akhirnya gue memutuskan untuk pergi ke Curug Cipeteuy yang berada di Ciampea, Bogor. Karena gue adalah tipe orang yang ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin, jadi gue nggak mau kalo perjalanan gue cuma ke Curug Cipeteuy aja. So, gue berpikir untuk camping juga di Bukit Alesano. Okelah, Let's get lost berdua ajah ! alias nekat, hahaha.

Ohya sekilas gue ceritakan mengenai Bukit Alesano. Jadi bukit ini emang lagi hits dikalangan anak muda Jabodetabek. Bahkan ada beberapa traveler dari Bandung yang datang ke Bogor hanya untuk mencoba menikmati keindahan city light Bogor di atas Bukit Alesano. Namun, Bukit Alesano ini sempat ditutup dengan alasan yang hanya diketahui oleh pengelola Bukit Alesano. So, gue pun reservasi dulu untuk izin nenda di Bukit Alesano. Kalau kalian ingin ke Bukit Alesano dan pengen mendapatkan informasinya secara lengkap, kalian bisa hubungi pengelolanya melalui instagram Bukit Alesano @bukitalesano.

22 April 2017

Malem sebelum keberangkatan memang Liza datang dari Ciputat untuk menginap dirumah gue biar besok pagi kita berangkat bareng dari rumah gue. Gue udah pinjem alat perang seperti tenda dan tas carrier ke Abang gue. Gue juga pinjem kompor portable ke Deby. Badewai, tenda yang dipinjemin adalah berbentuk dome, yang mana bentuknya mirip keong sih. Sejujurnya gue norak banget nggak bisa pasang tendanya hahaha.

Gue sama Liza mencoba membongkar tenda tadi. Biar nggak bego-bego banget pas udah mau pasang trus ngga bisa pasang kan malu juga. Pas jam 11.00 baru paham gimana cara masang itu tenda, haha. setelah urusan tenda selesai, kita bongkar posisi barang di tas dan selesai packing ulang jam 12.00 malem.

23 April 2017


Gue ngaret, as always. Gue lupa sih nungguin apa tapi yang jelas awal pengen berangkat jam 07.00 pagi, malah jadi berangkat jam 08.00. Udah agak kesiangan memang. Lalu jam 08.15 kita berhenti di pom bensin, karena Liza mau ngambil uang di ATM. Saat itu gue iseng sih nge-vlog gitu biar ala ala, haha. Eh gue baru sadar kalo tongsisnya ketinggalan di rumah. Haduuuh, Hanoy mah selalu begitu !

Lalu balik lagi kerumah dan ga ketemu. Pikir gue mungkin ada di carrier didalam dan gue males juga buat bongkar tas lagi. Jadi ya pulang kerumah dengan sia-sia. Berangkat lagi dari rumah jam 08.30



Selama perjalanan gue ngebut. Mengarungi Jl. Raya Bogor yang jalannya cuma lurus dengan kelokan dikit. Ngejar waktu juga kan, biar nggak kesiangan. Liza yang kali itu gue bonceng, dia nge-videoin perjalanan kita. Dari yang ketemu jalan mulus sampai jalan yang berundak-undak. Udara pun berubah dari yang panas menjadi sejuk. Pemandangan yang tadinya hanya mobil, jalan dan bangunan, tergantikan dengan pemandangan pohon, ilalang, dan perkebunan warga. Wah refreshing banget deh !




Pada pukul 10.00 pagi, Kami sampai di Pos Situs Cibalay.  Hamparan punden berudak menghiasi perjalanan kami menuju Curug Cipeteuy. Nggak hanya situs purbakala aja, tapi kami juga disuguhi pemadangan hutan pinus yang nggak kalah kerennya sama hutan pinus ditempat lainnya. Fyi, Situs purbakala Cibalay ini menurut sejarah merupakan tempat pemujaan para manusia purba. Susunan batuan ini juga sangat rapi. Gue nggak habis pikir aja gimana cara orang-orang purba nyusun batu segede gaban gitu tanpa ada alat yang canggih kaya sekarang?





Menurut penuturan Kang Wahyu, selaku pengelola situs purbakala di kawasan Cibalay ini tidak hanya arca domas aja, tapi ada situs lain seperti taman sriwedari yang ada dialiri sungai, dan jami' ke ci'i, dan arca-arca lainnya. Namun, karena kami ingin mengefisienkan waktu, jadi cukup main-main di Arca Domas saja.

Nah, untuk mempersingkat waktu, kami akhirnya berjalan menyusuri hutan pinus yang keren. Tempatnya masih sepi dan gugusan pohonnya sangat rapi. ada beberapa saung dan tempat duduk di sekitar pohon, namun tidak sebanyak yang bisa kita temui seperti di Hutan Pinus Kebun Buah Mangunan. Sebelumnya kami diberhentikan oleh pengelola Situs Cibalay ini untuk membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000. Mereka ngira kami mau camping disini, tapi kami jelasin kalo kami cuma mau mengunjungi Curug Cipeteuy aja. Soalnya disini memang bisa untuk Camping juga.

Pengelola Situs Cibalay

Joget joget aja neng

Yoi breh !

Kami sampai di Curug sekitar jam 11.00. Wow amazing, bagus banget !. Curugnya memang mini, tapi airnya jernih banget. Pokoknya bikin kita pengen nyebur aja rasanya. Bentuknya memang kolam gitu. Saat itu, curugnya cukup sepi, hanya ada dua cewek yang juga lagi main air disini. Untungnya sih kita bawa alat perang kayak kamera digital sama kamera go pro ala ala, haha. Puas puasin deh berenang disini.

Curug Cipeteuy Euy !


Liza nyelem kayak Dugong nih

Gue nyelem kayak Katak, haha

Eh lama lama rame nih Curugnya, kami merasa terusir sih, haha.  jadinya kita selesai mandi jam 12.30 siang. lagipula, kami harus melakukan perjalanan lagi ke Bukit Alesano. Kami kembali ke parkiran, dimana parkirnya didepan rumah warga. Btw kami tadi nggak langsung ganti baju, jadi masih basah-basahan jalan pulang ke parkiran motor. kami pun bertanya dengan salah satu ibu-ibu disitu untuk numpang mandi. Eh boleh ternyata !


Packing ulang bre !
Setelah mandi, kita packing ulang tas. Karena kita bawa baju basah, jadi tas lumayan berat. Tidak lama berselang, kedua cewek yang tadi mandi bareng kita di Curug juga singgah dirumah warga ini. Kami pun saling bertukar informasi mengenai destinasi wisata. Dua cewek ini memang cewek tangguh juga, karena mereka yang berasal dari Ciawi ini juga nekat berduaan aja main ke curug di Ciampea.

Foto bareng Melani dan Ati, sesama bolang
Oh ya, Ibu Eni yang punya rumah juga cerita, memang banyak traveler yang suka camping disini. Tempat nongkrongnya ya dirumah Ibu Eni ini. Ibaratnya basecampnya situs cibalay lahya. Disini kita bisa numpang mandi, ngecas hape, solat. Kalo kalian kelaperan juga bisa beli mie rebus dan kopi racikan ibu Eni lho. Gue karena nggak pengen makan mie saat itu, jadi nggak pesen apa-apa sih. Btw karena nggak enak numpang doang, jadi kita kasih uang Rp 15.000 untuk si Ibu.

Foto bareng Bu Eni

Mandi selesai, trus numpang sholat zuhur dan ngecas hape juga udah, akhirnya jam 14.20 berangkat lagi menuju destinasi selanjutnya yaitu Bukit Alesano. Sebelumnya juga kita foto-foto dulu sama Ibu Eni. Btw kalo mau kontak ibunya misal mau kesini bisa banget! Bisa tanya gue melalui dm instagram gue yah! @afrahanifah.

Skip-skip

Kini kami melanjutkan perjalanan menuju Bukit Alesano. Perjalanan yang akan kami tempuh berkisar 23 km dari Situs Cibalay. Badewei, karena belum makan siang dan batre hape udah tipis lagi setelah dipake buat maps, kami pun membelokan motor ke salah satu warung padang di Ciampea. Nasi Padang adalah makanan teraman menurut gue. Selesai makan, kami sholat ashar dulu di dekat warung sambil nungguin ngecas, jadi gantian aja. sekitar jam 16.00 kami melanjutkan perjalanan lagi. Karena awan semakin gelap, khawatir hujan akan turun.


Jalannya kacau
Sekitar jam 17.00 Hujan deras mengguyur kami dalam perjalanan. Wah hectic banget dong. Buru-buru kita pinggirin motor dan pake jas ujan. Tas udah basah kita tutupin pake jas hujan satu lagi, wah kacau lah pokoknya. Akhirnya kita tetep terobos hujan, dan baru jalan 10 menit hujannya berhenti. Haduh, capek deh. Saat memasuki kawasan Bukit Alesano, jalanan semakin berlika-liku ditambah dengan jalanan menanjak, berbatu dan licin. Gila banget sih sumpah ! treknya horor. Ohya, disini juga kami dikenakan tarif Rp 10.000/ permotor


Pasang tenda dibantuin tetangga sebelah


Jam 17.15 akhirnya kami sampai ditempat camp dan hampir nyasar. tanjakannya udah maut banget. Gue hampir jatoh dan teriak hahaha. Udah banyak yang pasang tenda dan kita cari tempat yang paling oke. Nah, cowok-cowok heran ni orang kok berduaan aja gitu, ahaha. Mereka pun kaget pas tau gue cuma berdua sama Liza. Mungkin cowok-cowok ini mengasihani kami jadi bantuin pasang tenda deh, haha.

Liza lagi finishing masang tenda

Pasang tenda selesai, suara azan berkumandang. Gue gantian solat maghrib sama liza. sambil prepare buat masak ahaha. Lampu-lampu sudah mulai menyala, bagus banget. Pemandangan city light mulai memanjakan mata. Udara juga semakin dingin karena langit telah gelap. Malam ini kita masak mie rebus dengan sayuran plus telur. Asik banget.

Tenda dimalam hari coy

Masak dulu lah

Yey sudah jadi mie gorengnya

Selesai makan, kami melihat pemandangan city light sambil curcol. Eh beberapa kali turun kabut dan gerimis dengan suara gemirisik yang cukup kencang. Jarak pandang pun tiba-tiba menurun. Kami pun keluar masuk  tenda terus saat ada siklus turun kabut. haha.

Ohya, disebelah kami kebetulan masih ada lahan kosong. Tiba-tiba ada dua cowok datang dan dia nanya 
"Teh, disini kosong nggak?"
"Kosong sih. kenapa emang?"
"Tempatin ya teh, kita mau pindah kesini. Jagain teh ! tar diambil orang"
"Yaudah iyah"
"Beneran nih teh (sambil ketawa)"
"Iyeee eh buseh"

Nggak lama mereka membawa tenda sambil digotong-gotong. Udah kayak keranda sumpah haha. Ternyata mereka ini asik banget,  mana mereka bawa gitar kan. Mereka ini satu tenda bikin rame satu bukit alesano soalnya jadi pada saut-sautan. Trus nanyi lagu Iwan fals, armada, dan nyanyi lagu Ayah rame-rame trus salah lirik gitu hahaha. Belom lagi mereka saut-sautan udah kayak kenek sama tukang asongan

"Teh, cabena lada, cabena lada"
"Tahu tahu, qua qua"
"yo yo rambutan rambutan, kampung rambutan"
"yo gadog gadog ciawi ciawi ciapus yok"
"mizon mizon, yang aus yang aus"

Waduh, terminal pindah kali nih ke Bukit Alesano ! haha

Malam semakin dingin, lalu sekitar pukul 24.00 kami masuk kedalam sleeping bag masing-masing dan tidur. Pules bangett ! meskipun agak keras sih soalnya bawahnya kan gundukan tanah yang nggak rata haha.

24 April 2017

Belakang gue Gn Gede, Bre !
Jam 05.15 kita bangun. Kebetulan karena diteriakin sama tenda sebelah gegara kita dibilang tidur mulu. Hadeh ni orang rame banget pada. Gue sama Liza pun Sholat Subuh di Mushola kecil dekat sumber air. Bisa jajan mie juga disitu wkwk.

Iseng gue sama Liza ngevlog gitu, dan kita mulai menjelajah ke atas sebelum matahari meninggi. Nyari spot bagus buat foto dan ada alang-alang yang bikin pemandangan makin ciamik !. sayangnya sih mendung jadi nggak bisa liat sunrise dengan jelas. cuma nambah terang aja langitnya.



beler ih, muka baru bangun tidur

Ape lo liat liat?

Cuaca semakin menghangat, kita balik lagi ke tenda buat masak sarapan. Gue pagi itu masak mie soto, goreng bakwan sama sosis goreng. Anak sebelah udah mulai nungguin nih biar kebagian. Kebetulan sih kita bawa banyak jadi dibagiin deh kemereka.

Ohya, kita kenalan sama bocah tenda sebelah nih guys. Ternyata mereka anak parung yang lagi gabut nyari angin ke Bukit Alesano. mereka ramean. Nggak bawa apa apa lagi, kayak nggak niat ngecamp haha. Aer aje minta haha *pisss !

Goreng Bakwan

Kupas sosis
Masak mie dulu cuy


Liza fotoin gue dari belakang, biar candid!
Si Faqih udah ngiler aja ama sosis yang lagi di goreng

Tersangka rusuh: Wahyu, Akmal, Faqih, Fais narsis pake hape gue

Narsis sebelum pulang


Yaudah deh segini aja curcolnyah yaaah. Seru banget bisa refreshing dan ketemu temen baru. Jalan-jalan seru juga nggak harus mahal kok ! ke Bogor banyak hal yang bisa di explore.

Jadi, next trip kemana nih?

Cost :
1. 4 Mie instant + Air Putih = Rp 15.000
2. HTM Curug Cipeteuy dan fee buat Ibu Eni = Rp 35.000/2
3. Tiket masuk Bukit Alesano = Rp 10.000
4. Nasi Padang = Rp 35.000/2
5. Sayuran, telur dan Sosis = Rp 21.000
6. Air, Kopi dan Susu = Rp 13.000
7. Tiket camp berdua = Rp 30.000
8. Gas = Rp 20.000
9. Bensin = Rp 20.000
10. koyo dan minyak kayu putih = Rp 20.000

Total =>>  Rp 219.000/2 = Rp 109.000

2 comments