Featured Slider

Lagi hamil tua kena biang keringat? Bisa jadi mengidap PUPPP

No comments
Illustration https://unsplash.com/photos/close-photo-of-womans-back-B5LZDN_t_fc

Mungkin tiap ibu hamil pengalamannya beda-beda ya. Ada yang purely hamil kebo tanpa ada keluhan sama sekali, ada yang tipis-tipis, dan ada juga yang keluhannya ekstrim.

Kalo gue pribadi, di awal kehamilan trimester 1 muncul kram yang sakit banget kayak haid hari pertama (ini gue yakin efek shock karena kaget hamil, hahaha). Gue sempat mual juga beberapa minggu (tapi masih bisa makan sih, kecuali makan bakso agak mual). Diajak keliling 5 kota di Jepang dengan banyak berjalan kaki sampai 15.000–20.000 langkah masih amaaan!

Trimester kedua, urusan makan aman banget. Apa aja masuk. Problem utamanya cuma ngalamin ISK atau Infeksi Saluran Kemih, keputihan (honestly dari sebelum hamil suka keputihan), dan jompo abis (tulang ekor sering banget sakit).

Lalu masuk trimester ketiga ini, gue masih sempat ISK. Frekuensi pipis cukup buanyak. Bisa 30 menit — 2 jam sekali gue bolak-balik ke toilet. Tulang ekor udah gak terlalu sakit karena gue banyak jalan plus kalo inget jalanin yoga di rumah. Nah tiba-tiba di minggu ke-33 ini, di bawah payudara muncul bintik-bintik kayak ada air dan memerah. Rasanya gatel banget!

Karena penasaran, gue pun riset di Tiktok, Google, plus Chat GPT. Overall menjelaskan kalau biang keringat pada saat kehamilan disebut pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy atau biasa disingkat sebagai PUPPP. Umumnya biang keringat ini muncul di trimester ketiga (walaupun ada yang muncul di awal trimester juga namun langka). Dan gak ada obatnya kecuali anaknya brojol, maka akan sirna gatal-gatal ini. Kalopun risih dengan efek gatal-gatalnya, biasanya dokter hanya kasih resep pereda gatal plus salep. Tapi nggak ngejamin juga hilang. Untungnya sih yang gue alami cukup mild, gak sampe merah-merah bentol kek yang gue liat contohnya di Tiktok.

Kira-kira begini ilustrasi gatal di bawah payudara gue. Source from https://www.nhs.uk/conditions/heat-rash-prickly-heat/

Kebetulan gue udah sempet cicil perlengkapan bayi dengan beli bundle produk Gently yang biasa ibu-ibu pakai untuk perut kembung bayi, lotion dengan kandungan ceramide buat ngurangin chance memunculkan dermatitis atopik, trus ternyata bonus skin balm juga. Nah awalnya gue wondering, ini skin balm buat apa deh? Trus dipenjelasannya untuk mengatasi biang keringat. Tekstur dari skin balm ini mirip kayak balsem, tapi gak terlalu lengket. Ada sedikit aroma buah ceri tapi enggak terlalu nyengat. Cukup oke lah.

Nah si ibu-ibu ini ngide, yaudahlah skin balm-nya ibu yang pake duluan (maaf ya nak kita sharing, hehe) dan ternyata lumayan ampuh. Pasca pemakaian masih agak gatel tapi gue gak garuk, cuma dielus-elus aja. Besok paginya setelah mandi gue olesin skin balm lagi. Ternyata rasa gatal dan kemerahan berkurang jauh dan malemnya menghilang tiada berbekas.

Kemudian besoknya lagi, gatal-gatalnya ini pindah ke punggung. Alamak, pusing kali akuuu. Akhirnya gue minta bantuan nyokap buat olesin skin balm-gently ini karena gue kesulitan untuk olesinnya. Dan lagi-lagi ampuh!

Gue cukup puas dengan produk Gently ini, ternyata cukup ampuh untuk kulit sensitif. Gue emang udah antisipasi untuk beli beberapa produk bayi yang ramah kulit sensitif. Karena dari gue ada kecenderungan kulit kering dan sensitif, plus suami gue juga ada genetik dermatitis. Berhubung ibunya cocok, semoga anak gue pas brojol juga cocok sama produk yang udah menyelamatkan ibunya dari gatal-gatal ini.

Nah, buat ibu-ibu yang mungkin mengalami hal yang sama kayak gue, bisa cobain pakai skin balm dari Gently kali ya. Gue gatau sih produk lain macem caladine bisa bantu apa engga. Karena gue pake barang yang tersedia aja sih di rumah.

Kalau punya pengalaman sama dengan cara yang berbeda, monggo sharing di kolom komentar, ya!

Jadi Solo Backpacker Selama Sehari Semalam Di Kuala Lumpur, Malaysia

No comments




Hai, kali ini gue mau share pengalaman pertama kali gue solo backpacker ke luar negeri yaitu ke Malaysia dengan budget terbatas, haha. Niat awalnya sih mau kondangan ke Medan, tapi apa daya nggak jadi karena yang nikah ganti tanggal. Yaudah gue manfaatin buat keluyuran aja, haha.

Lah kok ke Medan tapi ini tulisannya ke Malaysia?

Jadi gini, demi memangkas biaya, gue mengakali budgetnya dengan beli tiket murah Air Asia (karena saat itu harga tiket pesawat direct Jakarta-Medan PP Rp3.000.000 gais. Apa tidak pusing? haha). Jadilah gue beli tiketnya mutus-mutus, Jakarta-Kuala Lumpur, lalu Kuala Lumpur - Kuala Namu PP. Itinerary ini berhasil buat gue saving sekitar 1,6 jutaan. Total perjalanan sampe 5 hari 4 malam. Tapi di tulisan ini gue fokus keliling di Malaysia-nya.

*Air Asia gak mau sponsorin gue apa nih, aku tim Air Asia mania, loh!

Review Hostel : Hotel Inap Capsule di Pusat Ibu Kota Jakarta

3 comments

Selama bekerja di daerah pusat waktu itu, gue belom ambil cuti kerja gue sekalipun. Jadinya, gue nginep di hotel capsul di daerah Thamrin biar ala-ala backpacker-an, alias pulang kantor nginep di sana, hahaha. Kebetulan waktu itu gue iseng searching di Booking.com nyari hostel murah deket kantor. Tau-taunya, gue dapet Hostel Inap Capsule dengan biaya permalamnya cuma Rp 80.000/orang (lagi promo, cuy).



(Streetfood Hunter) Mie Ayam Jamur Tip-Top : Mie Ayam Bangka Paling Idaman di Pasar Senen

No comments

Mie Ayam Jamur, Tong Cai, Kuah Kaldu, dan Acar Cabe Rawit.

Buat yang sering mondar-mandir ke Pasar Senen, mampir deh ke Mie Ayam Tip-Top. Apalagi pas gabut nunggu boarding kereta keluar kota, take away dah. Jalan kaki juga nggak terlalu jauh dari Stasiun Pasar Senen.

Mie Aceh Bungoong Jeumpa : Mie Aceh Terenak Yang Pernah Gue Makan

No comments


Mie Aceh adalah salah satu menu legendaris dari Aceh. Makanan ini umumnya menggunakan mie basah dengan tekstur yang kenyal dan agak besar-besar ukurannya. Memiliki aroma yang cukup kuat karena memiliki perpaduan rempah yang bermacam-macam. Terkadang, Mie Aceh juga diolah dengan irisan daun kol, daun bawang dan toge. Setelah matang, Mie Aceh akan disajikan dengan kerupuk emping dan acar bawang merah. Hmmm, bikin ngiler!

Makan Ayam Goreng Warung Doyong Yang Gurih Parah dan Cuma di Bogor!

No comments
Yang suka ayam goreng, mana suaranyaaaa?

Kita telah lama mengenal Bogor sebagai kota hujan. Kota yang sering diguyur hujan saat sore hari. Terkadang Bogor juga disebut kota angkot, karena setiap ujung jalan ada angkot ngetem yang bikin macet. Nggak hanya itu, Bogor juga punya seribu curug yang indah dan sejuk. Tapi ada hal lain yang lebih penting. Bogor itu punya kuliner yang enak-enak banget sampe bikin ngiler. Serius, gue nggak bohong.

Makan Ikan Bakar Khas Donggala Yang Rasanya Mantab!

No comments

Gue tiada hentinya ingin berbagi kepada kalian mengenai masakan yang unik dan pastinya wajib untuk dicoba. Tau sendiri kan, kalau masakan Indonesia itu nggak ada habisnya untuk dibahas. Apalagi nih, Indonesia sendiri terkenal banget dengan keanekaragaman budayanya. Udah pasti, budaya ini juga berpengaruh dengan hidangan khas yang tercipta.

Nah, kali ini gue pengen mengenalkan masakan khas dari Sulawesi. Tepatnya, gue mau ajak kalian untuk membaca pengalaman gue makan ikan bakar khas dari Kota Donggala, Sulawesi Tengah. Penasaran kaaaan? yuk cus dilanjut~

Bakso Belakang Polres Banjarnegara Yang Legendaris (Street Food Hunter 🥣)

No comments
Bakso Belakang Polres Banjarnegara

Pulang kampung ke rumah Mbah, rasanya sayang kalo nggak sekalian kulineran. Mbah ku berasal dari kota Banjarnegara yang merupakan salah satu dari Kabupaten di Jawa Tengah. Kota ini dulunya menjadi salah satu dari bagian Karesidenan Banyumas di masa penjajahan Belanda. Banjarnegara juga dikenal dengan Pegunungan Dieng yang tak pernah sepi oleh pengunjung. 

(Streetfood Hunter) Cicip Ayam Afrika Legendaris Di Tengah Kota Jakarta

No comments

Well, gue sudah cukup lama untuk tidak menggoreskan tulisan di blog pribadi. Selama udah sibuk bekerja, memang gue jarang banget nulis tentang traveling (alesan aja sih karena males menyempatkan diri buat nulis, haha). So that's why, kini gue akan membagikan pengalaman kulineran di Jakarta yang harus banget lo kunjungin.


Kalian perlu tau, dari Jalan Sabang sampai ke Stasiun Gondangdia itu surganya kuliner. Banyak banget makanan yang bener-bener bikin lo ngiler. Mulai dari seafood sampai dunia per-sate-an ada di sini. Untuk kali ini gue mau ajak kalian untuk menikmati menu khas Afrika di daerah Kebon Sirih yang cukup legendaris yaitu Ayam Afrika. Nyaam!

(Explore Malang Part 1) Camping Ceria Di Ranu Kumbolo Gunung Semeru

No comments

Explore ke Malang kali ini adalah hadiah gue setelah wisuda. Seharusnya sih, reward gue wisuda adalah keliling ASEAN. Tapi apa mau dikata, budget gue udah abis untuk ngerjain skripsi sampai berangkat ke Bali segala. Jadi keliling ASEAN nya gue tahan dulu sambil nabung *hiks.

Seumur-umur gue emang belom pernah sih menginjakkan kaki ke Malang. Jadi gue cukup penasaran untuk singgah di Malang. Kebetulan Deby mengajak gue untuk ikut camping ceria ke Ranu Kumbolo yang terletak di Gunung Semeru bersama teman-teman travelingnya. Awalnya juga bukan ke Semeru, tapi ke Gunung Argopuro di Lumajang. Karena pendakian disana ditutup, mau tidak mau bergeser ke Gunung Semeru. Itupun nggak sampe puncak, hanya sampai Ranu Kumbolo. Yaa, namanya juga camping ceria, haha.

(Streetfood Hunter) Makan Nasi Buk Khas Madura "Mbuk Siti" di Malang Yang Legend Banget

No comments

Nggak afdol rasanya kalau jalan-jalan ke Malang melewatkan kulineran. Banyak banget kuliner yang bikin ngiler. Wajib deh cobain menu makan pinggir jalan. Karena makanan pinggir jalan di Malang justru rasanya enak dan otentik. Salah satunya adalah Nasi Buk Khas Madura Mbok Siti. Gue dapet saran dari Kak Wulan untuk cobain salah satu kuliner khas di Malang. Jadi nasi buk ini walaupun katanya khas Madura, tapi justru lebih banyak ditemuin di Malang lho. 

Ranggon Hills : Tempat Wisata Baru di Bogor Yang Instagramable

No comments

Kota Bogor memang cocok untuk mendapat predikat kota wisata. Setiap bulannya selalu ada destinasi baru yang bisa di kunjungi.  Salah satu tempat wisata baru yang sedang hits di Bogor yaitu Ranggon Hills. Bagi wisatawan yang datang dari Jakarta, kalian nggak perlu cuti lama-lama untuk singgah ke sini. Karena tempat wisata ini hanya cukup ditempuh 2-3 jam perjalanan dari kota Jakarta dan sekitarnya.

My Travel Diary : Let's get lost in Singapore

No comments


Waktu gue baru pulang dari Bali, Seminggu kemudian berangkat ke Singapore.
Setdah!! banyak duit lo, Han. SUMPAH
Eitss, tunggu dulu cyiiin. Let me tell you my story

Jadi, setahun lalu Airasia mengeluarkan promo Jakarta-Singapore cuma 600rb pulang pergi. How can you imagine? harga normal tiket Airasia ke Singapore biasanya itu 700rb-900rb lho. Maka dari itu gue langsung kalap dan nanya ke nyokap mau atau tidak pergi ke Singapore, haha. Sering banget nyokap ngomong pengen ke Singapore, dan beliau mengiyakan. Jadi karena ada promo ini, secara niatnya gue langsung bayar jam 12 malem via m-banking haha.